Kamis, 20 Juni 2013

Manusia dan Kegelisahan
A. Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan itu adalah suatu rasa yang terdapat di dalam hati dimana hati terasa tidak terasa tentram dan selalu merasa khawatir ataupun cemas. Biasa nya bila mengalami Kegelisahan akan mempengaruhi gerak tubuh kita. Entah itu mengeluarkan keringat lebih banyak dari biasa ataupun yang selalu bergerak mondar-mandir.
Kegelisahan bisa juga di sebut kecemasan. Biasa nya bila hati kita terasa Cemas maka rasa takut atau khawatir akan gampang merasuk diri kita. Salah satu yang memicu cemas adalah frustasi dalam masalah apapun.
B. Macam-Macam kegelisahan
Sigmun Freud. Salah satu psikoanalisa menyatakan kecemasan memiliki tiga macam yang dapat menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan, kecemasan neorotik, dan kecemasan moril.
1. Kecemasan Obyektif
Kecemasan Kenyataan atau obyektif dikarenakan ada suatu pengalaman yang tidak mengenakan terjadi pada seseorang. Bila Seseorang sudah mengalami pengalaman buruk maka orang tersebut akan selalu menganggap lingkungan di sekitar nya itu berbahaya dan takut dengan benda-benda atau orang di sekitar nya.
Salah satu contoh dimana seseorang yang selalu mengecek kantong celana nya untuk melihat benda-benda yang ia miliki masih ada. Hal ini karena orang tersebut pernah kehilangan benda penting.
2. Kecemasan Neoritis
Kecemasan Syaraf terjadi entah karena ingatan buruk ataupun insting seseorang. Kecemasan syaraf menurut Sigmun Freud dibagi menjadi tiga. Yaitu kecemasan  karena penyesuaian diri dengan lingkungan, kecemasan timbul karena takut akan bayangan nya sendiri sehingga menekan dan menguasai ego.
Salah satu kecemasan syaraf dapat dikenal sekarang dengan nama phobia. Phobia terjadi kemungkinan karena ketakutan yang melebihi batas. Contoh seseorang yang selalu menjauhi atau waspada pada suatu balon. Dikarenakan pada masa kecil nya sebuah balon meledak di depan muka nya. Asal usul nya terjadi phobia pun terkadang susah di teliti, walau kebanyakan terjadi karena pengalaman masa kecil yang susah di ingat namun tercatat jelas di otak dan insting.
Rasa takut lain adalah gugup. Gugup merupakan salah satu rasa takut yang di miliki oleh semua orang dimana orang tersebut akan takut diri nya gagal dalam apapun yang ia kerjakan. Contoh seorang pelajar yang gagap membaca dalam suatu pidato di depan kelas karena rasa takut di tertawakan oleh teman sekelas nya.
3. Kecemasan moril
Kecemasan moril merupakan kecemasan yang paling gampang di miiki oleh manusia. Tiap manusia pasti memiliki bermacam-macam emosi seperti iri, benci, dendam dan yang lain. Emosi atau rasa ini lah yang banyak merusak hubungan antara manusia
Sifat-sifat seperti ini adalah sifat yang tidak terpuji, bahkan mengakibatkan manusia akan merasa khawatir, takut, cemas, gelisah dan putus asa. Misal seseorang yang merasa dirinya kurang cantik, maka pergaulannya ia terbatas kalau tidak tersisihkan sementara itu ia pun tidak berprestasi dalam berbagai kegiatan, sehingga kawan-kawannya lebih dinilai sebagai lawan. Ketidak mampuannya menyamai kawan-kawannya demikian menimbulkan kecemasan moril.
C. Penyebab Kegelisahan
Penyebab yang paling umum adalah dimana seseorang terasa terancam dan takut kehilangan hak-hak nya. Hal itu di sebabkan dari suatu ancaman. Luar maupun dalam.
D. Mengatasi kegelisahan
Mengatasi kegelisahan bisa dibilang mudah dan juga susah. Karena kita harus meyakinkan diri kita sendiri dan menenangkan hati dan raga. Dengan sikap dan hati tenang kita dapat berpikir lurus dan percaya diri.
E. Keterasingan
Keterasingan itu dimana seseorang merasa ia tersisihkan atau di jauhi oleh orang-orang disekitar nya. Keterasingan juga akan membuat manusia merasa takut atau cemas. Karena ia merasa diri nya melakukan kesalahan namun ia tidak mengetahui apa itu. Ataupun keterasingan terjadi karena semua orang tidak menyukai sifat-sifat nya. Seperti suka mencuri atau menghina orang.
Keterasingan adalah salah satu bagian hidup manusia. Sebentar atau lama semua orang akan pernah mengalami hidup dalam keterasingan
F. Kesepian
Kesepian dan keterasingan hampir mempunyai definisi yang sama namun berbeda. Kesepian terasa hidup nya sunyi atau lengang. Tidak memiliki teman. Setiap orang juga pasti mengalami kesepian.
Sebab terjadi nya kesepian karena ada kemungkinan seseorang yang memang lebih suka hidup sendiri dan tidak mau di ganggu oleh orang sekitar.
G. Ketidak pastian
Ketidak pastian adalah dimana manusia tidak tahu jalan mana yang ia akan lalui. Manusia akan terus berjalan tanpa arah dan selalu ragu apa yang ia pilih. Dan karena itu lah membuat pikiran nya tidak bisa berkonsentrasi dan membuat pikiran nya kacau.
Sebab Ketidak pastian :
1. Obsesi
Obsesi adalah dimana memiliki pikiran atau perasaan buruk tentang suatu. Dan terkadang Obsesi membuat manusia menyalahkan orang lain yang padahal tidak bersalah
2. Phobia
Rasa takut yang tak terkendali. Sama sekali tidak normal pada hal atau kejadian tanpa di ketahui sebab nya
3. Kompulasi
Keraguan tentang apa yang kita kerjakan. Dimana kita akan tidak menyadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali
4. Histeria
Histeria di sebabkan tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit atau tidak mampu menguasai diri
5. Delusi
Beradasarkan suatu keyakinan palsu.tidak dapat memakai akal sehat , tidak ada dasar keyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman.Delusi ini terdapat tiga macam yaitu :
1. Delusi perkuis
2. Delius keagungan
3. Delius melancholis
6. Halusinasi
Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pandaindra. Halusinasi biasa nya terjadi karena sugesti diri sendiri atau pun Halusinasi buatan yang di karenakan minuman keras atau pun pemakai obat bius
7. Keadaan Emosi
Keadaan ini sangat mempengaruhi kepribadian seseorang. Seperti menghilang nya nafsu makan, pusing atau muka merah. Atau bergembira berlebihan sampai berlari-lari dan ketawa keras.
Dengan artikel ini dapat dinyatakan bahwa Manusia tidak mungkin tidak pernah mengalami kegelisahan. Namun tidak seharus nya Manusia terus mengikuti kegelisahan karena kebanyakan hasil kegelisahan hanya merugikan diri sendiri. Semua Manusia tetap harus tenang dan berdoa Pada Tuhan Yang Maha Esa di dalam keadaan apapun.


sumber:
www.kompasiana.com
MANUSIA DAN KEADILAN

1.1 Arti keadilan
Menurut kamus umum bahasa indonesia susunan W.J.S Poerwadarminta, kata adil berarti tidak berat sebelah atau memihak manapun tidak sewenang-wenang. Sedangkan menurut istilah keadilan adalah  pengakuan dan perlakukan yang seimbang antara hak dan kewajiban.
Keadilan menurut aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia, ada berbagai macam keadilan yaitu :
Keadilan legal atau keadilan moral
Yaitu merupakan subtansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjadi kesatuannya.
Keadilan distributive
Yaitu keadilan ini akan terlaksana apabila hal-hal yang sama dilakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan tidak sama.
Keadilan komutatif
Yaitu keadilan ini merupakan asa pertahun dan ketertiban dalam masyarakat.

1.2.   Kecurangan
Kekurangan atau curang identik dengan ketidak jujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar,. Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya, atau orang itu memang dari hatinya sudah berbuat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan berusaha.
Beberapa faktor yang menimbulkan kecurangan, antara lain :
Faktor ekonomi
Setiap orang berhak hidup layak dan membahagiakan dirinya. Terkadang untuk mewujudkan hal tersebut kita sebagai makhluk lemah, tempat salah dan dosa. Sangat rentan sekali dengan hal-hal pintas dalam merealisasikan apa yang kita inginkan dan fikirkan.
Faktor peradaban dan kebudayaan
Peradaban dan kebudayaan sangat mempengaruhi mentalitas individu yaqng terdapat didalamnya “sistem kebudayaan” meski terkadang hal ini tidak selalu mutlak. Keadilan dan kecurangan merupakan sikap mental yang menumbuhkan keberanian dan sportifitas. Pergeseran moral saat ini memicu terjadinya pergeseran nurani, hamper pada setiap individu di dalamnya sehingga sulit sekali untuk menentukan dan bahkan menegakkan keadilan.
Teknis
Hal ini juga menentukan arah kebijakan, bahkan keadilan itu sendiri, terkadang untuk bersikap adil kitapun mengedapankan aspek perasaan dan kekeluargaan, sehingga sangat sulit sekali untuk dilakukan, atau bahkan mempertahankan kita sendiri harus melukai perasaan orang lain.

Sumber:
Mustofa, ahmad, Ilmu Budaya Dasar, Pustaka Setia, solo,1997.

Notowidagdo, rohiman, haji, Ilmu Budaya Dasar Berdasarkan Al-qur’an dan Hadist, rajawali pers, Jakarta, 2000.
MANUSIA DAN CINTA KASIH

A.    Pengertian  Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia, cinta adalah rasa sangat suka kepada ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta.
Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduanya, cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya; dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
Cinta memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat di masyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas mengikuti perintah-Nya dan berpegang teguh pada syariat-Nya.
Pengertian tentang cinta dikemukakan juga oleh Dr. Sarlito W. Sarwono. Dikatakannya bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu keterkaitan, keintiman dan kemesraan. Yang dimaksud dengan keterkaitan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi bersama orang lain kecuali dengan dia. Kalau janji dengan dia harus ditepati. Unsur yang kedua adalah keintiman, yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan-panggilan formal seperti bapak, ibu, saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan:sayang dan sebagainya. Unsur yang ketiga adalah kemesraan, yaitu adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang rnengungkapkan rasa sayang, dan seterusnya.
Di dalam kitab Suci Alqur’an, ditemukanya fenomena cinta yang bersembunyi di dalam jiwa manusia. Cinta memiliki tiga tingkatan-tingkatan : tinggi, menengah dan rendah. Tingkatan cinta tersebut di atas adalah berdasarkan firman Alloh dalam surah At-Taubah ayat 24 yang artinya sebagai berikut: katakanlah:jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai; adalah lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.
B.  KASIH SAYANG
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S. Poerwadarminta, kasih sayang diartikan perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang.
Ada bermacam bentuk kasih sayang, bentuk itu sesuai dengan kondisi penyayang atau disayangi.
Dalam kasih sayang masing-masing pihak dituntut untuk memiliki tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling mempercaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.
C.  PEMBAGIAN CINTA
A.    Cinta kepada Allah
Mencintai Allah bukan sebatas ibadah vertikal saja (mahdhah), tapi lebih dari itu ia meliputi segala hal termasuk muamalah[2] . Keseimbangan antara hablun minallah dan hablun minannas ini pernah di tekankan oleh Nabi Saw. dalam sebuah hadits “Aku tidak menjadikan Ibrahim sebagai kekasih (khalil), melainkan karena ia memberi makan fakir miskin dan shalat ketika orang-orang terlelap tidur”. Jadi cinta kepada Allah pun bisa diterjemahkan ke dalam cinta kemanusiaan yang lebih konkrit, misalnya bersikap dermawan dan memberi makan fakir miskin.
Sikap dermawan inilah yang dalam sejarah telah di contohkan oleh Nabi Muhammad SAW, Ali bin Abi Thalib, dan sebagainya. Bahkan karena cintanya yang besar kepada Allah mereka memberikan sebagian besar hartanya dan hanya menyisakan sedikit saja untuk dirinya. Dalam hal ini Rasulullah Saw. pernah bersabda ketika ditanya sahabatnya tentang kekasih Allah (waliyullah). Jawab beliau: “Mereka adalah kaum yang saling mencintai karena Allah, dengan ruh Allah, bukan atas dasar pertalian kerluarga antara sesama mereka dan tidak pula karena harta yang mereka saling beri.” Menurut Nurcholish Madjid, yang di tekankan dalam sabda Nabi tersebut adalah perasaan cinta kasih antar sesama atas dasar ketulusan, semata-mata untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.
1.      Cinta Kepada Orang Tua
Anak merupakan buah alami atas dasar cinta ibu dan ayah,status sebagai ayah dan ibu adalah status mulia yang penuh dengan makna,cinta ibu kepada anaknya tak akan dapat terhitung. Ibu susah payah mengandung dan merawat kita sedangkan kita sebagai anak tidak mampu membalasnya.Cinta ayah kepada anaknya menjaga keluarganya memberinya nafkah dengan bekerja siang dan malam untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.Sungguh cinta orang tualah yang sangat berarti dalam hidup ini cinta orang tua kepada anaknya tidak dapat di ragukan lagi.
Dalam sebuah ayat Al-Qur’an allah berfirman yang artinya:
” Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuanya, ibunya telah mengandung dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun,bersyukurlah kepada-Ku Dan kepada kedua orang ibu dan bapakmu hanya kepada –Kulah kembalimu .”(Q.S Lukman:31-14).
1.      Cinta terhadap Suami/Istri
Kehidupan suami-isteri hendaklah dibina dengan kecintaan dan ketulusan. Al-Qur’an menghendaki cinta yang tulus, bukan cinta yang semu cinta yang di damba adalah cinta yang akar-akarnya menghujam ke dalam tanah. Sebuah keluarga yang diliputi sifat-sifat seperti ini, niscaya akan dinaungi keridhaan Allah SWT[3] . Manusia manapun hendaknya menjadikan rumah tangga Sayyidina Ali bin Abi Thalib dan Sayyidah Fathimah as sebagi panutan yang ideal. Karena tidak terbantahkan lagi, rumah tangga kedua manusia suci ini senantiasa dekat dengan rahmat Allah SWT. Kehidupan suami isteri harus menjadi dua sahabat karib yang saling berbagi manis pahitnya kehidupan, serta selalu  menyelesaikan setiap problema kehidupan dengan tangan dingin.
1.      Cinta terhadap Saudara
Sebagaimana yang telah kita ketahui saudara perempuan ataupun saudara laki-laki kita, lebih dekat terhadap kita, dari pada orang lain, setelah orang tua kita. Maka jika kita ingin membahagiakan kedua orang tua kita, bersikap sopan dan sayangilah mereka.
1.      Cinta Erotis
Cinta erotis adalah kehausan akan penyatuan sempurna dengan yang lainnya. Keinginan untuk bersatu dan berteman dengan lawan jenis, untuk menghilangkan sepi atau untuk menenangkan suatu naluri seksual. Cinta kasih dapat merangsang keinginan untuk bersatu secara seksual. Namun apabila penyatuan fisis tadi tidak dilandasi oleh cinta kasih maka hanya akan membawa pada penyatuan yang bersifat pesta pora dan sementara saja. Cinta kasih erotis, apabila benar-benar sebuah cinta sejati, mempunyai satu pendirian yaitu bahwa seseorang sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang sedalam-dalamnya dan menerima pribadi lawan jenisnya. Cinta ini terjadi antara dua manusia berlainan jenis, yang ingin menyatukan diri mereka untuk mengisi kekosongan hidup dan sebagai teman hidup dalam mengarungi bahtera kehidupan.
1.      Cinta terhadap Diri Sendiri
Kasih sesungguhnya adalah sebuah tindakan yang selalu dimulai dengan mengasihi diri sendiri. Bahkan, mengasihi diri sendiri sesungguhnya adalah dasar untuk mengasihi orang lain. Kesalahan terbesar dalam memahami kasih adalah asumsi bahwa mencintai diri sendiri itu tidak penting. Bahwa mencintai diri sendiri adalah sebuah bentuk keegoisan. Dan bahwa kita harus mencintai orang lain di atas diri kita sendiri. Konsep ini sering dianggap sebagai konsep yang indah dan mulia. Namun, saya ingin mengatakan bahwa konsep ini keliru dan bahkan akan menyulitkan tindakan kasih itu sendiri. Bukan hanya itu, konsep ini justru bertentangan dengan hukum alam mengenai kasih.

D.  HUBUNGAN CINTA KASIH dan MANUSIA dengan IBD
Manusia diharapkan menghasilkan kebudayaan yang bermanfaat untuk kemaslahatan atau kebaikan umat manusia. Dalam menciptakan kebudayaan ini diperlukan landasan cinta agar hasilnya benar-benar untuk kemaslahatan namun cinta disisni cinta yang berpusat pada Allah.
Karya yang dilandasi cinta kasih yang benar akan lebih baik dari pada yang tidak menggunakan cinta. Cinta hanya untuk menggapai ke Ridho-an Allah.
Sumber:
1)   M. Munandar Soelaeman. 2001. Ilmu Budaya Dasar Suatu Pengantar. Bandung. Refika Aditama
2)   Drs. Joko Tri Prasetya, Dkk. 2009. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta. Rineka Cipta
3)   M. Habib Mustopo. 1983. Ilmu Budaya Dasar: Manusia dan Budaya Kumpulan Essay. Surabaya. Usaha Nasional
4)   Ali Qalmi.2002.Singgasana Para Pengantin.Bogor. Cahaya